SIBERKLIK.COM - Di tengah sorotan atas lemahnya daya saing Bank Bengkulu dalam mendongkrak DPK, kini bank daerah itu diterpa isu adanya 'permainan' dalam proses rekruitmen yang tengah berlangsung saat ini.
Diduga ada tarif bagi calon pegawai yang ingin bekerja di Bank Bengkulu. Jumlahnya bervariasi. Namun cukup fantatis di kisaran Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Adapun jumlah pegawai yang akan direkrut ini sebanyak 90 orang.
Isu dugaan ini tentu tidak baik bagi iklim di Bank Bengkulu. Apalagi mereka dituntut untuk menjadi motor penggerak perekonomian di Provinsi Bengkulu. Bagaimana halitu bisa terwujud jika sumberdaya manusia yang dimiliki berasal dari mereka yang masuk melalui uang pelicin dan bukan berdasar pada kompetensi keilmuan yang dimiliki.
Terkait adanya isu dugaan tarif bagi para calon pegawai Bank Bengkulu ini, kepada media ini, Dirut Bank Bengkulu Beni Harjono mengakui mendengar adanya isu tersebut. "Ya, saya juga ada sempat mendengar adanya isu tersebut," terang Beni kepada Siberklik.com melalui saluran telepon.
Kendati demikian, Beni menjamin bahwa proses rekruitmen pegawai yang dilakukan pihaknya saat ini berlangsung secara murni tanpa adanya uang pelicin. "Saya jamin proses rekruitmen pegawai kali ini tidak pakai uang. Semua dilakukan secara profesional dengan menganut asas clean and clear," tegasnya.
Lebih jauh Beni mengatakan bahwa rekruitmen pegawai ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank Bengkulu. Dimana untuk memenuhi kebutuhan jaringan kantor yang banyak dan pengembangan bisnis diperlukan penambahan pegawai.
Beni juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan dan meminta izin terkait rekruitmen ini kepada OJK. "Jadi kita tidak asal dalam melakukan rekruitmen ini. Kita juga koordinasi dan meminta izin dari OJK dan diberi izin," terangnya. (AK)